IKATAN
KIMIA
7. Gaya
antardipol disebut juga gaya dipol-dipol, jadi termasuk gaya antar
molekul.
Cukup
jelas, ditunjukkan oleh nomor 2. (B)
8. Ikatan
hidrogen: termasuk gaya antar molekul antatra atom H pada satu
molekul dengan atom dengan elektronegatifitas sangat besa (F, O, N) dari
molekul yang lain.
Jawaban yang sesuai adalah: pasangan
HF dengan H₂O dan
NH₃ dengan
HF.
9. Jenis
ikatan senyawa berdasarkan sifat-sifatnya: cukup jelas sifat itu dimiliki oleh
senyawa ion.
TATA
NAMA SENYAWA
10. Nama
pereaksi: CH4 : metana dan hasil reaksi CH3Cl :
klorometana.
11. Persmamaan
reaksi yang tepat: cari reaksi setara:
B (cukup jelas)
HUKUM
DASAR KIMIA
12. Hukum
Gay Lussac: Perbandingan volume gas-gas dalam reaksi kimia sesuai dengan perbandingan
koefisien gas-gas tersebut.
13. Hukum
Kekekalan massa (Lavoisier):
N : O = 7 : 12 (cukup jelas).
14. Rumus
empirik à C :
H = 90/12 : 10/1 = 90 : 120 = 9 : 12 = 3 : 4 à (C3H4)n
(36+4)n = 40 à n = 1 à rumus molekul = C3H4
à
jawb (C)
LARUTAN
ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
15. Faktor
yang berpengaruh terhadap kekuatan daya hantar listrik;
Jika sama-sama elektrolit kuat,
molaritas sama, pilih yag jumlah ionnya lebih banyak.
Contoh H₂SO₄(aq)
dengan HCl(aq) dengan molaritas sama à H₂SO₄ memiliki daya hantar
listerik yang lebih baik.
Jawaban: CaCl₂ dan H₂SO₄ (A)
16. Elektrolit
kuat à
indikasi: lampu nyala terang, gelembung gas banyak.
Elektrolit lemah à indikas:i lampu nyala
redup, gelembung gas sedikit.
Nonelektrolit à indikasi:lampu tidak menyala,
tidak ada gelembung gas.
Elektrolit kuat à indikasi: derajat disosiasi
besar: > 75 %.
17. Penjelasan
sama dengan nomor 16.
ASAM
BASA
18. Konsep
asam basa Bronstede-Lowry:
Asam: pendonor/pemberi H⁺.
Basa: akseptor/penerima H⁺
Spesi yang merupakan pasangan asam basa konjugasi
beda dengan satu H⁺.
Contoh:
H₂SO₄ (asam ) dengan HSO4-
(basa)
HSO4- (asam)
dengan SO₄²-
(basa)
Dan lain-lain.
19. Menghitung
pH larutan asam basa.
Reaksi asam basa.
1. Asam kuat + basa kuat.
a. Jika keduanya habis, pH = 7
b. Jika asam kuat sisa, hitung pakai
rumus asam kuat.
c. Jika basa kuat sisa, hitung pakai
rumus basa kuat.
2. Asam kuat + basa lemah.
a. Jika keduanya habis, hitung pakai
rumus hidrolisis garam asam.
b. Jika asam kuat sisa, hitung pakai
rumus asam kuat.
c. Jika basa lemah sisa, hitung pakai
rumus penyangga basa.
3. Asam lemah + basa kuat.
a. Jika keduanya habis, hitung pakai
hidrolisis garam basa.
b. Jika asam lemah sisa, hitung pakai
penyangga asam.
c. Jika basa kuat sisa, hitung pakai
rumus basa kuat.
4. Asam lemah + basa lemah
a. Jika keduanya habis, hitung pakai
hirolisis garam asam basa
b. Jika asam lemah sisa, hitung pakai
rumus asam lemah.
c. Jika basa lemah sisa, hitung pakai
rumus basa lemah.
Rumus Asam Basa:
Asam kuatà [H⁺] = a.Ma
Asam lemah à [H⁺] = √(Ka
x Ma)= α.Ma Ka= α² Ma
Basa kuat à [OH¯]= b.Mb
Basa lemah à [OH¯] = √(Kb x Mb) = α.Mb Kb= α² Mb
Penyangga asam à
[H⁺] = Ka x (a/ng)
Penyangga basa à
[OH¯] = Kb x (b/ng)
Hidrolisis garam asam à
[H⁺] = √[(Kw/Kb) x nG]
Hidrolisis garam basa à
[OH¯] = √
[(Kw/Ka) x nG]
Hidolisis Garam as-bas à
[H⁺] = √[(Ka/Kb) x Kw]
20. Menentukan pH dengan beberapa indikator:
(cukup jelas)
No comments:
Post a Comment