Menjadi Pribadi Pembelajar

Sunday 8 May 2016

KOLOID

KOLOID

1.       Perbadaan larutan, koloid dan suspensi (campuran)

NO

Larutan

koloid

suspensi

1

Ukuran partikel kurang dari 10⁻7cm

Ukuran partikel kurang dari 10⁻7cm - 10⁻⁵ Cm

Ukuran partikel lebih dari 10⁻7cm

2

stabil

Relatif stabil

Tidak stabil / mengendap

3

Partikel tidak tampak pada mikroskop ultramikro

Partikel tampak pada mikroskop ultramikro

Partikel  tampak oleh mata dan pada mikroskop ultramikro

4

Dapat melewati saringan dan membran semi permiabel

Dapat melewati saringan dan tidak dapat melewati membran semi permiabel

Tidak Dapat melewati saringan dan membran semi permiabel

 

-          Sistem dispersi (ada pada koloid): penyebaran secara merata dari satu zat ke zat lain.

-          Zat yang menyebar disebut fase terdispersi (jika pada larutan disebut zat terlarut).

-          Zat ang sebagai tempat menyebar disebut medium pendispersi (pada larutan disebut pelarut).

-          Wujud koloid sesuai dengan medium pendispersinya.

2.       Macam – macam koloid

Fase terdispersi

Medium pendispersi

Jenis koloid

contoh

Cair

Padat

Gas

Gas

 

Cair

Cair

Padat

padat

Gas

Gas

Cair

Padat

 

Cair

Padat

Cair

padat

Aerosol

Aerosol padat

Buih

Busa padat

 

Emulsi

Emulsi padat

Sol

Sol padat

Kabut, awan

Asap rokok, debu

Buih sabun, krim

Styrofom, batu apung

Susu, santan

Mentega, keju, jelly

Cat, tanah liat

Kaca berwarna, alloy

 

 

3.       Sifat-sifat koloid

1.       Efek Tyndall

Adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid, contoh : sorot lampu mobil pada udara yang berkabut, terjadinya warna biru langit pada siang hari.

Parikel koloid menghamburkan cahaya karena ukuran partikelnya.

2.       Gerak Brown

Adalah gerak acak ( zigzag ) partikel koloid dalam medium pendispersi. Gerak acak disebabkan tumbukan antar partikel  koloid (koloid bersifat relatif stabil)

3.       Elektroforesis

Adalah pergerakan partikel koloid dibawah pengaruh medan listrik. Contoh penggunaan alat cotrel pada penyaring debu pabrik.

4.       Adsorpsi

Adalah proses penyerapan partikel bermuatan ke permukaan partikel koloid. Contoh penjernihan air denagan tawas dan menyembuhkan sakit diare dengan norit.

5.       Koagulasi/penggumpalan

Adalah pengendapan partikel koloid akibat pelucutan muatan, bisa timbul jika ditambahkan zat elektrolit. contohnya terbentuknya delta  pada muara sungai dan penggumpalan lateks.

6.       Koloid pelindung

Adalah koloid yang dapat melindungi koloid lain agar tidak mengalamai koagulasi. Contoh penambahan kasein pada susu dan gelatin pada es krim.

7.       Dialisis

Adalah proses penyaringan ion – ion pengotor menggunakan selaput permiabel. Contoh proses cuci darah.

 

4.       Pembuatan koloid

1.       Cara kondensasi adalah cara mengubah ukuran partikel larutan menjadi ukuran koloid

a.       Reaksi hidrolisis

Contohnya pembuatan sol Fe(OH)3. Rekasinya:

                      FeCl3   +  HO  à Fe(OH)3  +   HCl

b.      Reaksi oksidasi

Pembuatan sol belerang.

2H2S   +  SO2   à 3S  +   2H2O

c.       Reaksi reduksi

Contohnya pembuatan sol emas.

2AuCl3   + 3 SnCl2  à 3SnCl4  +   2Au

d.      Mengubah pelarut

Belerang larut dalam etanol tapi tidak larut dalam air. Bila larutan jenuh belerang dalam etanol dituangkan ke dalam air, maka akan terbentuk sol belerang. Hal ini terjadi akibat menurunanya kelarutan belerang.

2.       Cara dispersi : mengubah ukuran partikel suspensi menjadi ukuran partikel koloid

a.       Cara mekanik : paerikel kasar diubah sampai halus. Dalam laboratorium dilakukan dengan menggunakan lumpang dan alu. Dalam industri menggunakan mesin penggiling koloid .

b.      Cara peptisasi : cara ini dilakukan dengan menambahkan ion sejenis pada suatu endapan sehingga endapan terpecah. Contoh endapan AgI dapat dipeptisasi dengan menambahkan KI atau AgNO₃ .

c.       Cara busur breidig

Memecah partikel dengan listrik bertegangan tinggi.

 

No comments:

Post a Comment